Mungkin ini yang di maksud berislam secar kaffah
Sering kali saya mendengar ajakan oleh seseorang atau ulama untuk ber Islam secara kaffah, bahkan atas undangan teman saat ini sayapun menjadi salah satu admin dalam group yang bertemakan islam secar kaffah di situs pertemanan facebook,
Kaffah berarti ber-Islam secara sempurna ., sempurna disini bisa diartikan sebagai satu kesatuan yang tidak cacat, atau bisa pula di katakan semua dari diri kita telah islam baik itu cara beribadah, bermasyarakat,berbisnis dan pokoknya semuanya di dasari secara hukum islam, nah dari sini apa berarti kita harus mutlak sama dengan nabi yang telah sempurna itu? Silakan tanya dan fikir sendiri, karena saya pun masing pusing dengan pertanyaan ini
Ajakan berislam secara kaffah memang benar, dan begitulah seharusnya yang dijalankan. Disini tidak akan di bahas dalil dalilnya karena dengan mudah pembaca sekalian bisa bertanya pada mbah google yang sok pintar itu.
Ber-Islam harus sesempurna mungkin, untuk menggapai keselamatan dan kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akherat kelak. Namun sampai saat ini saya sendiri belum menemukan tolok ukur dari dari definisi kaffah yang sebagian saudara kita mengartikan seutuhnya dan seluruhnya atau sempurna tadi
Akan tetapi boleh penulis tawarkan garis besar dari kata kaffah itu dengan uraian singkat yang mungkin akan menjadi pencerahan bagi sebagian pembaca dan atau mungkin menjadi pertanyaan dan bahan diskusi bagi sebagian yang lain tentang makna kaffah itu sendiri.
Bermula dari diciptakanya manusia yang katanya hanya untuk beribadah kepada alloh, maka di turunkan nabi sebagai pembawa “pesan” dimulai dari nabi adam AS dan terakhir oleh muhamad SAW dengan agama ilsam sebagai agama yang terakhir dan sempurna.
Seperti kita yakini bersama bahawa dalam islam diwajibkan untuk menjalankan rukun islam, meyakini rukun iman dan berihsan
- Rukun islam yang terdiri dari sahadat, sholat, zakat. puasa dan haji adalah merupakan ibadah fisik atau badan. Dan ini adalah kewajiban bagi siapapun yang mengaku beragama islam. Dari rukum islam ini terciptalah, ilmu fiqih yang mengatur tatacara bagaimana kita mengamalkan/melaksanan kewjiban dalam rukun islam itu dan ilmu ini disebut dengan hukum syareat,
- Rukun iman yang terdiri dari 6hal mulai dari percaya pada Alloh sampai percaya pada hari kiamat. Iman berarti sudah memasuki wilayah hati dan dari rukun iman itulah keluar ilmu tauhid atau sering di sebut dengan ilmu ketuhanan dimana dari ilmu tauhid ini kita bisa menjiwai dalam melaksanakan ibadah dalam rukum islam. Mempelajari tauhid dinamakan ilmu tasawuf
- Ihsan yaitu merasa melihat alloh atau merasa dilihat alloh. Dalam mengamalkan rukun islam, missal sholat selayaknya kita khusu dan salah satucaranya dengan berihsan tersebut. Namun bukanlah hal yang mudah untuk bisa merasa di lihat atau merasa melihat alloh, sedang ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu hakikat, makrifat yaitu ilmu yang mempelajari tentang tatacara mengenal alloh, dan guru ilmu ini disebut dengan MURSYID
Dalam bertasawuf atau mempelajari makrifat selayaknya kita sudah memahami dahulu syareatnya sehingga bila terjadi benturan dalil dan atau otak, kita sudah tidak mungkin terpeleset kedalam hal yang dilarang, ini sering terjadi pada maysarakat kita dengan adanya fenomena mengaku nabi, mengaku mendapat mukjizat dan sebagainya.
Ilmu syariat ibarat perahu yang di dalamnya terdapat mutiara hakekat dan makrifat, sehingga bila perahunya bocor maka tenggelamlah semua mutiaranya
Mungkin, sekali lagi ………mungkin dengan menjalankan ketiga butir uraian diatas kita baru bias di sebut kaffah dalam berislam, atau mungkin pembaca punya pikiran lain, silakan tulis komentarnya
Wasala…
Filed under: Cerita Sufi, Islami | Tagged: hakikat.tasawuf, makrifat, mursid, sufi |
saya berkunjung di blog yg bagus…., artikel yg baik akhi, ditunggu artikel yg lain
>> alhamllh, makasih suportnya, inysa alloh
ya setuju…..
smoga alloh mempermudah kita untuk mengenalNYA, amin
Mumet aku..
sanati aja, gak usah di pikirin, jalanin pelan pelan bia selamat heheheh